Rabu, 09 Juni 2010

    Resensi Novel Harry Potter and The Sorcerer's Stone


    Judul buku : Harry Potter dan Batu Bertuah (Harry Potter and The Sorcerer Stone)
    Pengarang : J.K. Rowling
    Penerjemah : Listiani Srisani
    Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
    Tahun terbit : 2000
    Tebal : 384 halaman
    Diresensi oleh Dedy Haryanto

    Ringkasan Cerita

    Anak yang Bertahan Hidup”
    Harry berhasil selamat dari pembunuhan yang akan dilakukan musuh orang tuanya, Lord Voldemort. Padahal umurnya baru 1 tahun.
    Harry tinggal di rumah paman dan bibinya di Privet Drive no. 13 selama 11 tahun. Namun slama itu Harry belum pernah diperlakukan layak oleh paman dan bibinya. Mereka punya anak bernama Dudley-yang super duper besar-Dudley pun sama seperti kedua orang tuanya.
    Hingga suatu hari, kejadian ajaib mendatanginya. Seorang manusia setengah raksasa tiba-tiba mendatanginya dan mengatakan bahwa Harry seorang penyihir. Sontak saja paman dan bibinya kaget bukan main. Bagaimana mungkin rahasia yang mereka jaga selama 11 tahun terungkap begitu saja kalau Harry Potter adalah seorang penyihir. Singkatnya, Harry dibawa dan diperkenalkan dengan sebuah sekolah sihir bernama Hogwarts dan segala komunitas sihir yang selama ini bersembunyi. Dari sini petualangan Harry Potter “Anak yang Bertahan Hidup” dimulai
    Di tahun pertamanya di Hogwarts, Harry telah banyak dikenal. Ia juga selain berbakat sihir, juga bakat mengendarai sapu terbang sehingga ia dipilih menjadi seorang seeker di sebuah olahraga bernama Quidditch. Selain itu Harry punya 2 orang sahabat, Ronald Weasley dan Hermione Granger. Ron seorang yg konyol dan lucu. Sedangkan Hermione memiliki kecerdasan yang luar biasa. Merekalah yang membantu Harry Potter dalam petualangannya.
    Harry di akhir tahun ajaran pertamanya, berhasil tahu bahwa ada seseorang yang ingin mencuri “SORCERER STONE”, batu bertuah, yang disembunyikan di Hogwarts. Air yang dihasilkan batu itu bisa membuat peminumnya berumur panjang. Itulah yang diincar Voldemort, musuh yang telah membunuh kedua orang tua Harry. Namun, Harry, Ron dan Hermione bisa menggagal rencananya. Harry nyaris saja kehilangan jiwanya ketika tiba-tiba bekas lukanya begitu sakit saat berhadapan dengan Voldemort yang merasuki tubuh Quirrel. Harry nyaris tak tertolong jika saja Dumbledore, kepala sekolahnya, tidak datang disaat yang tepat.

    Kelebihan
    • Alur cerita menarik dan berurutan
    • Bahasa yang digunakan sederhana dan lugas sehingga pembaca tidak akan merasa bosan
    • Penokohan yang unik, tokoh antagonis dan protagonis digambarkan dengan baik dan jelas
    • Klimaks dan antiklimaks yang bagus membuat pembaca merasa puas dengan akhir cerita.
    • Konflik-konflik cerita yang disajikan mampu membuat pembaca penasaran.
    • Diselingi dengan humor-humor dan kejadian-kejadian lucu membuat pembaca tidak mudah bosan dengan alur cerita.
    Kekurangan
    • Desain kover yang kurang menarik dan bahan kertas kurang bagus.
    • Terlalu banyak tokoh-tokoh sampingan yang muncul membuat pembaca sulit mengingat nama tokoh tersebut.
    Kebermanfaatan
    • Bacaan yang menarik bagi pembaca yang menyukai cerita misteri dan imajinasi.
    • Memberi amanat agar tidak mudah berburuk sangka pada orang lain.
    • Menggambarkan tentang persahabatan manis yang terjalin antara Harry Potter, Ronald Weasley dan Hermione Granger sehingga pembaca diharapkan mampu mencontoh sifat mereka.

    Resensi Novel Harry Potter And Half Blood Prince

    Judul : Harry Potter and Half Blood Prince
    Penulis : J.K. Rowling
    Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
    Tanggal terbit : Januari – 2006
    Jumlah Halaman : 816
    Harga : Rp 110.000,
    Ukuran : 13.5 x 21 cm
    Bahasa : Indonesia
    Oleh : Bayu Adi Pamungkas.



    Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran, dirilis pada 8 Januari 2006 untuk versi bahasa Indonesia dan 16 Juli2005 di negara-negara berbahasa Inggris dengan judul Harry Potter and the Half-Blood Prince, adalah buku keenam dari tujuh novel yang direncanakan mengenai kisah populer karya J. K. Rowling, seri Harry Potter.
    Kisah ini dilatarbelakangi pada waktu Harry Potter berada pada tahun keenam sekolahnya di Hogwarts. Novel ini mengisahkan masa lalu Lord Voldemort dan persiapan Harry Potter untuk pertarungan terakhir, dan dibumbui dengan berkembangnya hubungan romantis di antara karakter-karakternya.Voldemort dan para "Pelahap Maut"-nya secara terang-terangan melakukan kekacauan besar di seluruh negara Inggris.Cornelius Fudge didepak dari posisinya sebagai Menteri Sihir atas 'teriakan' komunitas sihir atas kesalahannya menangani masalah Voldemort ini. Ia digantikan oleh Rufus Scrimgeour sebagai Menteri Sihir yang baru. Dalam rezim yang baru ini, dibentuk struktur departemen yang baru dan Arthur Weasley mendapatkan kenaikan jabatan. Hal ini dengan segera meningkatkan kondisi finansial keluarga Weasley.
    Di rumahnya di Spinner's EndSeverus Snape mendapatkan kunjungan dari ibu Draco MalfoyNarcissa dan kakaknya,Bellatrix Lestrange. Narcissa memaksa Snape melakukan Sumpah Tak-Terlanggar, agar Snape melindungi Draco dan, bila tugas Draco gagal, Snape harus menyelesaikan tugas yang diberikan oleh sang Pangeran Kegelapan.
    Pada pesta memulai tahun ajaran baru, Snape diumumkan telah diangkat sebagai guru Pertahanan terhadap Ilmu Hitam yang baru, hal yang sangat mengherankan bagi kebanyakan murid Hogwarts, khususnya karena selama bertahun-tahun ia tidak berhasil mendapatkan posisi itu. Mempergunakan Harry PotterAlbus Dumbledore berhasil membujuk kawan guru lamanya, Horace Slughorn, untuk mengakhiri masa pensiunnya, dan kembali mengajar di jabatan lamanya, sebagai guru Ramuan.
    Karena Slughorn hanya meminta nilai minimal "E" ("Exceed Expectations"—"Di Luar Dugaan") dalam ujian O.W.L. untuk melanjutkan ke kelas lanjutan (N.E.W.T.) Ramuan, Harry dan Ron berkesempatan untuk mendaftar di kelas itu. Slughorn meminjamkan Harry buku teks tua "Pembuatan-Ramuan Tingkat Lanjutan" yang bertuliskan nama pemiliknya, "Pangeran Berdarah Campuran". Catatan-catatan kecil dari pemilik buku yang berbakat itu membantu Harry menjadi unggul di kelas Ramuan, dan mendapatkan reputasi melebihi Hermione. Sebagai hadiah, Slughorn memberikannya hadiah sebotol kecil Felix Felicis, cairan keberuntungan.Harry menceritakan kecurigaannya, bahwa Draco Malfoy mungkin adalah seorang Pelahap Maut, kepada Dumbledore, yang tampaknya tidak kuatir, sama seperti Ron dan Hermione. Belakangan, diketahui bahwa Dumbledore sudah menyuruh Snape untuk menyelidiki.
    Sesaat ketika Ron dan Hermione tampaknya akan segera memiliki hubungan 'khusus', Ron malah mulai berkencan dengan Lavender Brown - walaupun hal ini hanya sekedar untuk membalas Hermione, yang Ron baru ketahui, dahulu pernah berciuman dengan Viktor Krum. Ron dan Hermione terus-menerus bercekcok satu sama lain hingga saat ketika Ron secara tidak sengaja meminum racun. Hermione sangat terguncang hingga ia dan Ron mengakhiri perselisihan mereka, dan Ron segera memutuskan hubungannya dengan Lavender.
    Dumbledore mulai memberikan Harry pelajaran privat. Pelajaran ini berupa pengetahuan mengenai masa lalu Voldemort dan diberikan dalam bentuk memasuki kopi memori-memori orang-orang yang pernah berkaitan dengan masa lalu Voldemort ini, menggunakan alat sihir semacam baskom, Pensieve. Salah satu memori yang merupakan kopi dari memori Slughorn memiliki bagian yang hilang. Dumbledore menugasi Harry untuk mengusahakan memori itu dari Slughorn. Dibantu dengan cairan Felix Felicis, Harry akhirnya berhasil mendapatkan potongan memori itu dari Slughorn. Dumbeldore berspekulasi bahwa Voldemort telah membagi jiwanya menjadi tujuh bagian, dan menyimpan enam bagian dari jiwanya dalam "Horcrux" untuk memastikan bahwa dirinya hidup abadi, sementara bagian ketujuh tetap ada di tubuhnya. Dua Horcrux telah dihancurkan, yang pertama adalah buku harian Tom Riddle yang dihancurkan oleh Harry[HP2] dan cincin milik Marvolo Gaunt oleh Dumbledore.
    Pada masa ini, Harry dan Ginny Weasley memulai hubungan cinta mereka.
    Ketika Harry dan Dumbledore akan pergi untuk mencari Horcrux selanjutnya, Harry meninggalkan sisa cairan Felix Felicisnya kepada Ron, Hermione, dan Ginny, setelah ia menduga bahwa Draco Malfoy akan melakukan sesuatu lagi. Setelah dengan cepat menyuruh mereka berpatroli di koridor, Harry ber-Disapparate bersama Dumbledore ke sebuah gua rahasia tersembunyi. Untuk mendapatkan Horcrux itu (sebuah liontin kalung warisan Salazar Slytherin), kondisi Dumbledore menjadi sangat lemah akibat harus meminum semacam cairan yang melingkupi Horcrux tersebut. Mereka segera kembali ke puri Hogwarts dan menemukan Tanda Kegelapan Voldemort berpendar melayang-layang di atas Hogwarts. Mereka disergap Draco Malfoy di atas Menara Astronomi. Dumbledore memantrai Harry yang saat itu tersembunyi di bawah Jubah Gaibnya, sesaat sebelum Draco berhasil melucuti tongkat sihir Dumbledore. Draco mengakui bahwa ia telah membukakan jalan bagi para Pelahap Maut untuk memasuki Hogwarts, walaupun Dumbledore menemukan bahwa anak laki-laki yang nyata-nyata ketakutan itu telah terpaksa untuk membantu anak buah Voldemort.
    Para Pelahap Maut tiba dan mendesak Draco untuk menyelesaikan misinya—membunuh Dumbledore—tetapi Draco ragu-ragu. Snape tiba; Dumbledore memohon kepada Snape, "Severus... tolong...", namun tidak jelas apa yang diminta Dumbledore kepada Snape itu. Setelah itu, tiba-tiba Snape membunuh Dumbledore dengan kutukan pembunuh Avada Kedavra. Kekuatan kutukan itu melemparkan Dumbledore melampaui tembok menara. Tewasnya Dumbledore, menyebabkan manteranya yang menahan Harry terangkat. Harry terbebaskan dan mengejar Snape. Keduanya berduel singkat, Snape memperkenalkan dirinya sebagai sang Pangeran Berdarah-Campuran, dan berdua dengan Malfoy, Snape berhasil meloloskan diri melalui gerbang Hogwarts.
    Harry menemukan Horcrux liontin kalung di tubuh Dumbledore dan mendapati bahwa itu adalah Horcrux palsu. Di liontin itu, di tempat untuk meletakkan foto, ditemukan secarik perkamen dengan catatan yang menyebut penulisnya dengan inisial "R.A.B.". Horcrux yang asli telah dicurinya dan akan dihancurkan dengan harapan bahwa saat Voldemort bertemu tandingannya, Voldemort "sudah jadi orang biasa lagi, yang bisa mati".
    Tahun ajaran berakhir suram dengan pemakaman Dumbledore. Profesor McGonagall, Wakil Kepala Sekolah, menjadi Kepala Sekolah sementara, sementara sekolah mungkin akan ditutup selanjutnya. Bagaimanapun juga, Harry telah memutuskan untuk meninggalkan sekolahnya di Hogwarts untuk mencari sisa Horcrux lainnya. Ron dan Hermione berjanji untuk menyertai Harry. Harry memutuskan hubungannya dengan Ginny untuk melindungi Ginny dari Voldemort. Selama beberapa bulan yang akan datang, Harry akan tetap tinggal bersama keluarga Dursley, memenuhi keinginan Dumbledore. Kemudian, ketiga sahabat itu akan memulai misi mereka, setelah mereka menghadiri satu peristiwa bahagia terlebih dahulu—pernikahan Bill Weasley dan Fleur Delacour.



    Sampul Novel
    Sampul novel ini cukup menarik dengan warna hitam yang menunjukan corak magis. Terdapat sebuah buku. Latar sampul berwarna hitam. Judul ditulis menindih gambar bagian bawah berwarna hitam dan di kuning. Pengarang buku ditulis di bagian atas judul buku dengan warna putih.


    Kelebihan
    Buku ini tentu saja menarik terutama bagi para pencinta harry potter diseluruh dunia.buku ini juga disarankan untuk para remaja karena sangat menarik dan dapat menambah imajinasi. 

    Kelemahan 
    Tetapi pada buku ini ceritanya lebih sulit untuk dipahami dan perlu pemahaman lebih karena lebih bersifat misteri.

    Selasa, 08 Juni 2010

    Kirim Artikel Ke Langit Sastra™

    Sebagai sebuah produk, karya sastra tersebut pada hakikatnya sama dengan produk-produk ciptaan manusia yang lain. Namun tidak seperti produk-produk biasa, ia memiliki keberbedaan yang khas dan itu tidak dijumpai pada yang lain. Ia menyimpan titipan pesan pengarangnya yang disisipkan di antara untaian kata-kata yang indah. Pesan itu bisa jelas tersurat, bisa juga sangat sederhana, atau terlalu filosofis atau sufistis sehingga susah untuk ditangkap. Membaca dan memaknai sastra membantu kita semakin sadar akan kompleksitas misteri hidup, seperti cinta, benci, kelahiran, kematian, perkawinan, konflik sosial, dan sebagainya. Kecerdasan sosial dan emosional pembaca semakin terasah sehingga semakin toleran terhadap berbagai perbedaan. Sastra bisa menjelajahi ruang dan waktu, mengantarkan pembacanya ke masa lalu dan juga ke masa depan. Bahkan di dalam beberapa karya sastra, waktu seolah berhenti dan pembaca tersekap dalam diam atau sebaliknya rasa buncah menyerang diri. Dengan mengirim artikel berarti Anda bisa menyenangkan hati orang banyak. Artikel bisa berupa resensi novel, puisi, cerpen, dan karya sastra lainnya. Kirim ke redaksi melalui email theblogger7@gmail.com. Mohon tulis dengan rapi dan dengan ejaan yang benar. Artikel tidak boleh mengandung SARA atau Pornografi. Terimakasih.

    Resensi Novel Laskar Pelangi

    Sekilas tentang novel ini: Klik Disini!

                     Judul Buku : Laskar Pelangi
    Penulis : Andrea Hirata
    Negara : Indonesia
    Bahasa : Indonesia
    Genre : Roman
    Penerbit : Bentang Pustaka, Yogyakarta
    Tanggal terbit : 2005
    Halaman : xxxiv, 529 halaman
    ISBN : ISBN 979-3062-79-7

    Sumber: Link







    Sinopsis
    Sebelas anak Melayu Belitong yang disebut Laskar Pelangi ini tak menyerah walau keadaan tak bersimpati pada mereka. Sebut saja Lintang, seorang kuli kopra cilik, yang genius dan dengan senang hati bersepeda 80 kilometer pulang pergi untuk memuaskan dahaganya akan ilmu-bahkan terkadang hanya untuk menyanyikan lagu padamu negeri di akhir jam sekolah. Atau Mahar, seorang pesuruh tukang parut kelapa sekaligus seniman dadakan yang imajinatif, tak logis, kreatif, dan sering diremehkan sahabat-sahabatnya, namun berhasil mengangkat derajat sekolah kampung mereka dalam karnaval 17 Agustus.
    Selami ironisnya kehidupan mereka, kejujuran pemikiran mereka, indahnya petualangan mereka dan temukan diri anda tertawa, menangis, dan tersentuh saat membaca setiap lembarnya. Novel ini dipersembahkan buat mereka yang meyakini the magic of childhood memories dan khususnya juga buat siapa saja yang masih percaya akan adanya pintu keajaiban lain untuk mengubah dunia pendidikan. Di tengah upaya untuk tetap mempertahankan sekolah, mereka kembali harus menghadapi tantangan yang besar.

    Kelemahan
    Kelemahannya yaitu penggunaan nama-nama ilmiah dalam cerita-ceritanya. Hal ini membuat pembaca kurang nyaman dalam membaca. Apalagi glosarium diletakkan di bagian belakang novel. Hal ini menambah ketidakpraktisan memahami istilah-istilah ini. Selain itu, imajinasi pembaca bisa terhambat jika mereka tak memahami istilah-istilah tersebut.
    Alurnya yang tidak jelas. Tidak seperti Harry Potter atau Ayat-Ayat Cinta dengan alur yang enak diikuti, cerita-cerita dalam Laskar Pelangi ini alur waktunya dibolak-balik sehingga membingungkan pembaca. Apalagi tidak disebutkan tahun berapakah tiap-tiap peristiwa itu terjadi.

    Kelebihan
    Kelebihannya buku ini menceritakan tentang persahabatan dan setia kawanan yang erat dan juga mencakup pentingnya pendidikan yang begitu mendalam. Serta kisahnya yang mengharukan.

    Kesimpulan
    Dari novel yang di buat oleh Andre Hirata ini, saya dapat mengambil beberapa pelajaran hidup yang penting, salah satunya kita harus benar-benar menghargai hidup, menghargai semua pemberian Tuhan, tidak pantang menyerah bila menginginkan sesuatu, dan tidak ada yang tidak mungkin asalkan kita mau dan berusaha. Dan satu lagi, pintar tidak menjamin kita untuk selalu sukses, seperti cerita pada tokoh lintang, dia anak yang pintar, namun diakhir cerita dia menjadi seorang supir truk, disini saya dapat mengambil kesimpulan, bahwa semua kehidupan manusia sudah ada yang mengaturnya, yaitu Tuhan. Semua yang kita kerjakan tidak lepas dari campur tangan Tuhan.


    Saran
    Berikut beberapa saran dari saya, penggunaan nama-nama ilmiah dikurangi, agar para pembaca nyaman dalam membaca dan memahami maknanya serta menyebutkan tahun di tiap-tiap peristiwa yang terjadi agar tidak membuat pembaca bingung dengan alurnya.

    Resensi Novel Maryamah Karpov

    Sekilas tentang novel ini: Klik Disini!


    Judul Buku : Maryamah Karpov - Mimpi-mimpi Lintang
    Penulis : Andrea Hirata
    Cetakan : Pertama Nopember 2008
    Penerbit : Bentang Pustaka, Yogyakarta
    Tebal : 504 halaman
    Harga : Rp. 79.000,-


    Tetralogi karya Andrea Hirata menghasilkan empat buku yang digemari pembaca, tiga novel fiksi sebelumnya diantaranya Laskar pelangi, Sang pemimpi dan Edensor telah sukses menghasilkan karya-karya best seler. Saat ini Andrea Hirata kembali menyuguhkan karya dan buku ke-empatnya sekaligus penutup tetralogi laskar pelangi yakni Maryamah Karpov mimpi-mimpi Lintang.
    Maryamah Karpov merupakan buku terakhir dari Tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata mulai dari Laskar Pelangi, Sang Pemimpi dan Edensor. Dalam novel ini, dengan satirenya yang khas, ironi yang menggelitik, dan intelegensia yang meluap-luap namun membumi, Andrea berkisah tentang perempuan dari satu sudut yang amat jarang diekspos penulis Indonesia dewasa ini. Di buku ini, Andrea mengisahkan tentang Arai, Lintang, A Ling, dan beberapa pertanyaan yang belum sempat terjawab di 3 buku terdahulu.
    Maryamah Karpov dilaunching pada tanggal 28 November 2008 di toko buku MP Book Point, Jakarta, dan beredar secara resmi mulai tanggal 29 November 2008.Launching buku ini mendapatkan expose yang cukup besar dari media massa dan mendapat perhatian banyak dari khalayak pecinta buku terutama oleh penggemar Tetralogi Laskar Pelangi. Bahkan ada beberapa pihak yang menganggap antusiasme terhadap launching buku Andrea Hirata ini sebagai JK Rowling-nya Indonesia.
    Tetap dengan sihir-sihir kata-katanya, Andrea membawa pembaca pada kisah-kisah yang menakjubkan sekaligus mengharukan. Keberanian dan keteguhan hati telah membawa Ikal pada banyak tempat dan peristiwa. Dengan sepenuh hati, Ikal rela berlayar mengunjungi pulau "Batuan" atau lebih dikenal sebagai pulau tempat para lanun (bajak laut) berkumpul dan bersembunyi dari polisi. Ikal bersusah payah ke pulau itu hanya untuk bertemu A Ling. ia tidak peduli akan nyawanya. Keberaniannya ditantang ketika tanda-tanda keberadaan A Ling tampak. Dia tetap mencari, meski tanda-tanda itu masih samar.
    Andrea berusaha melucu dalam novelnya ini dengan satire yangg seringkali tanpa makna. Penulis tampaknya ingin menyampaikan pesan-pesannya melalui gambaran
    yang metaforik semisal bekerja rody sebagai kuli timah, membuat sendiri kapal layar
    11 meter, mengarungi selat malaka, bertemu kawanan lanun, dan cerita lainnya. Oleh editor dalam sampul belakang buku, kisah dalam buku ini ditulis sebagai "
    cultural
    literacy non-fiction
    ", seolah-olah memang ini kisah nyata yang dialami dan bukan fiksi.
    Dalam salah satu bagian Andrea mengungkapkannya seperti ini: "Jika dulu aku tak menegakkan sumpah untuk sekolah setinggi-tingginya demi martabat ayahku, aku dapat melihat diriku dengan terang sore ini; sedang berdiri dengan tubuh hitam kumal, yang kelihatan hanya mataku, memegang sekop menghadap gunungan timah, mengumpulkan napas, menghela tenaga, mencedokinya dari pukul delapan pagi sampai magrib, menggantikan tugas ayahku, yang dulu menggantikan tugas ayahnya. Aku menolak semua itu! Aku menolak perlakuan buruk nasib kepada ayahku dan kepada kaumku. Kini Tuhan telah memeluk mimpiku. Atas nama harkat kaumku, martabat ayahku, kurasakan dalam aliran darahku saat nasib membuktikan sifatnya yang hakiki bahwa ia akan memihak kepada para pemberani."
    Semangat berjuang Ikal digambarkan dengan jelas dalam paragraf tersebut. Di sinilah semangat Ikal mengenang masa lalunya dalam awal novel ini untuk mereview novel pertamanya. Disebutkan bahwa ketika Ikal di penghujung studi di Perancis, ada peribahasa "setinggi-tinggi bangau terbang, akhirnya hinggap di pelimbahan (kubangan) juga". Seolah-olah upaya belajar di luar negeri, sia-sia ketika harus kembali ke kampung halamannya. Tentu di sini juga ada pergolakan untuk mempertaruhkan kepandaiaannya untuk pembangunan daerahnya.

    Yang paling mengesankan adalah pertemuan kembali dengan teman-teman lamanya yang tergabung dalam Laskar Pelangi. Mereka kini telah tumbuh dewasa dan masing-masing telah menemukan hidupnya. Sebuah ironi kembali dirasakan Ikal. Para sahabat Laskar Pelangi ini tak pernah pergi ke mana-mana, namun mereka telah menemukan hidup bahkan cinta sekaligus, sementara Ikal yang telah mencapai sudut-sudut dunia merasa tak menemukan apa-apa, tak juga cintanya.
    Titik terang keberadaan A Ling mulai terlihat setelah seorang nelayan menemukan sejumlah mayat mengambang di laut. Tanda fisik berupa tato kupu-kupu hitam di tubuh mayat mengingatkan Ikal pada sosok kekasihnya itu yang ternyata memiliki tanda serupa.
    Berdasarkan analisa dan insting maka sampailah Ikal pada sebuah dugaan, A Ling berada di Pulau Batuan, sebuah gugusan pulau-pulau kecil yang sangat strategis bagi para pendatang haram untuk menyeberang ke Singapura. Di sekitar pulau inilah berkuasa para lanun (bajak laut) yang terkenal bengis dan tak segan mencabut nyawa orang.
    Bukan Ikal namanya kalau gampang menyerah. Demi A Ling, dia bertekad untuk datang ke pulau batuan. Kesulitan demi kesulitan menghadangnya, bahkan tak sedikit orang-orang di sekitar mencapnya sinting. Ikal menghadapi sebuah pertaruhan besar dan bertekad untuk memenangkannya. Sekali lagi pertolongan dari sahabat sejati terutama Lintang dan Mahar yang membuatnya lolos dari kesulitan-kesulitan itu. 
    Novel ini rupanya ingin menggaris bawahi sebuah pesan, janganlah engkau takut bermimpi. Tiada sesuatu hal yang mustahil dilakukan asal dilakukan dengan tekad baja dan semangat pantang menyerah, karena bukankah Tuhan selalu beserta para pemberani? Kata demi kata mengalir bak sihir seperti melarang kita menutup buku, menyudahi membaca sebelum mencapai kata akhir. Inilah kepiawaian Andrea dalam memilih kata-kata yang telah teruji di 3 buku sebelumnya. 
    Maryamah Karpov di sini digambarkan sebagai seorang perempuan yang biasa dipanggil mak cik, mendapat tambahan nama belakang karena sering terlihat di perkumpulan jago-jago catur di warung kopi "Usah Kau Kenang Lagi" dan mengajari orang langkah-langkah a la Karpov. 
    Nama ini terkesan tempelan saja, artinya tanpa tokoh ini pun tak akan mengubah jalan cerita. Terhitung tidak lebih hanya 3 kali nama perempuan ini disebut dalam buku ini.
    Ada juga hal yang ganjil pada saat Ikal menemukan bangkai perahu lanun di dasar sungai Linggang. Keputusan untuk meng'kanibal'kan material kayu kapal lanun demi menyempurnakan haluan perahu "Mimpi-Mimpi Lintang"-Ikal memberi nama perahunya seperti itu untuk menghormati sahabatnya-rasanya sesuatu yang tak masuk di akal. Mana mungkin seorang Ikal yang notabene seorang berpendidikan tinggi mengabaikan nilai historis sebuah perahu yang telah karam ratusan tahun lalu hanya demi ambisi membangun perahu baru.
    Terlepas dari adanya beberapa kekurangan di atas, buku ini tentu mempunyai banyak keistimewaan dan memang layak menjadi bacaan wajib terutama bagi teman-teman yang sudah membaca 3 buku sebelumnya. Tentu saja, cerita kisah cinta Ikal dan Aling yang dipertanyakan dalam novel sebelumnya, membuat orang mendapat jawabannya dalam novel ini. Laris manis, tentu saja, seperti kacang goreng. Ungkapan yang pas untuk hasil penjualan buku ini, seperti halnya buku Ayat-ayat Cinta. Untuk lebih lengkap menikmati sendiri kisahnya, silahkan membaca buku dengan tebal 504 halaman ini. Dan selami bahasa yang menyihir pembaca dan menumbuhkan imajinasi yang mempunyai semangat untuk belajar dan berjuang untuk membangun generasi muda Indonesia. 
    Kelebihan:
    Covernya sangat menarik, bergambar perempuan yang sedang main biola, membuat penasaran pembaca.. apakah dia A ling ? A Ling adalah tokoh yang menjadi salah satu daya tarik para pembaca untuk membaca novel keempat ini. Ternyata perempuan itu bukan A Ling.. Dialah Nurmi. Kertas yang digunakan juga menjadi kelebihan novel ini, karena membuatnya menjadi ringan dan terlihat elegan.
    Kelemahan:
    Walau buku ini membuat orang yang membaca tidak bisa menghentikan bacaannya, buku Maryamah Karpov mempunyai kelemahan. Ada beberapa hal yang mengganjal setelah selesai membaca, antara lain tidak ditemukannya hubungan langsung antara judul dan bangunan cerita secara keseluruhan. 
     

    Komentar Terbaru

    Followers

    Langit Sastra™ Copyright © 2010 | Designed by Ryan Gusti Mulya